Jumat, 20 Mei 2016
Lalu Husnul Yaqien Juniansyah
KEBEBASAN BERBATAS
Kebebasan bagai burung yang terbang
di jelata langit dengan jaringnya
awan awan berpagar
dengan halimun putih,hitam kelabunya
seperti pikiran sang nara yang tak selalu jernih
burung burungpun mengepak sayap
dengan kebebasan yang terbatas
ketika badai menerpa,
hujan menderas,
dan beliung memutar
sang burung tak akan terbang meruak alam
sang cerah dengan semilir angin yang sepoi
merekapun terbang bercengkrama
diantara dahan dan ranting
kebebasan ada batas batasnya
yang melampau batas
akan terhukum oleh tindakannya sendiri
melewati batas jalur yang benar,
akan terprosok di kubang yang hina
memegang air akan basah,
memegang bara akan terbakar
begitulah hukum alam
dengan segala ketentuannya
bermalas malasan tak mau belajar
dan berusaha
maka bodohlah yang menjala,
dan sengsara yang menjerat
kebebasan imajinasi dan pikiran
yang berkubang dalam ilusi dan bayang
menerwang tanpa batas dan pigura
berpikirlah yang sesuai dengan kemampuan dan realita
meskipun berhayal
adalah sebuah kebebasan
dan kemerdekaan
namun hayalan yang melambung ,
melewati batas kemampuan
membuat lusuh dan runyam
bahkan tak jarang gila terpampang pada predikatnya
merenung,berfikir tentang ayat ayat
tanda tanda kebesarannya
mensyukiri segala anugerah yang duberikan
adalah sebuah kebijaksanaan
yang meramu ketenangan
dengan jiwa yang damai
berfikirpun dalam kejernihan
logikapun berjalan pada ketentuanya
berfikirlah sebelum kau berbuat
agar tak menyesal pada akhirnya
untuk Sang Prana
kutiti langkah ini
dengan ketulusan
keikhlasan
kejujuran
berkarya
untuk sebuah impian
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar