Senin, 30 Mei 2016

SEINDAH GURAT PANORAMA






SEINDAH GURAT PANORAMA

Lembaran asa melukis rasa
sejuk merasuk di jelaga jiwa
seindah alam yang menggurat
di telaga kebeningan sahasa
alun alun sorgawi di riak riak kejernihan
mentari sutera menerpa padha
kemilaunya berbalut keelokan
seindah jiwa jiwa yang tenang
tenteram di lubuk jeladri
ruang ruang rasa bekaca bening
siluet diri berhias kedamaian
di gurat alam yang terlukis
sarwadita menerpa halus
awan awan putih menyutera
meliris kidung semesta
bayu semilir mengibas lembut
oh betapa indah ditha ratna
bias bias kebeningan membalut
terhanyut rasa oleh keagungan
kala jiwa tersentuh oleh keindahanmu
terpaan terpaan halus membelai
bagai alun dendang nirwana
kidung kidung merdu bercengkrama
menjulur mengalir di sekujur raga
gita gita semesta
simpony para malika
orkestra para cahaya
menyejukankan jiwa
menenteramkan hati
elusan elusan lembut dari kejernihan
terasa menuai dengan rasukannya
aku tak henti berdecak kagum
betapa agung keindahan sarwa
yang membentang dengan hamparnya
meruah dengan tatanan serasi
tiada cela dengan goresannya
sesempurna sifatmu yang nyata
bibirpun terkatup tak sanggup berkata
hanya binar yang tepana
dengan balutan rasa tahayyur
penuh keajaiban yang tiada tara.
tanpa tersadari jemari melentik
menggores gulira gulai ratna
dari lubuk nurani yang mengeja
betapa menawan anugerah sutera
yang melepah dengan hamparnya
oh betapa indah keagungan jamala
sempurna dengan kamilahnya 

ketenteraman tak pernah jeda
dari palung palung kebeningan
dan relung relung keindahan

Senin, 23 Mei 2016

KALA KEINGINAN TERUS MEMBUNCAH







KEINGINAN TERUS MEMBUNCAH

Jejak bhaskara terus menatah teja
walau kelam menyelimuti kisahnya
esokpun dia akan mengulang rona cerahnya ,
berbinar mega di pagi buta
relung hati terus menera denga qolabnya
berbolak balik dengan buncah hasratnya
rasa mengukir asa dengan torehan torehan maya
pikiran mengembang dengan pernak perniknya
melukis hasrat dengan angan
melambung di kaki langit yang tak berpigura
melampau batas cakrawala kemampuannya
ada pula yang mengukur dengan kemampuan diri
kadang angan melayang jauh tak menentu
runyam,mumet tak terkendali
oh sang rasa
berjuta angan mengebiri pikiran
terombang oleh perasaan yang mecerca
melepuh rasa di rundung keinginan
gejolak angan meruah dengan ratahnya
semua terbesit dari langit hati.
mengejar,menggapai.dan merengkuh.
bagai ane ane yang memotong leher padi.
bagai kunang kunang yang berlomba dengan kedipx.
seperti laron yang mengejar cahaya
terkadang keinginan tak sesuai dengan harapan.
kepapaan yang meliputi sifat manusiawi
membuatnya harus pasrah dalam ikhtiarnya
Tak menunggu,namun bergerak dengan upaya.

Minggu, 22 Mei 2016

KALA KALUT MEMBALUT





KALA KALUT MEMBALUT...

kemelut yang melilit dengan ikatannya
tak jua mereda dari regamnya.
apatah yang membuat pasung jiwa merundung
berulam rasa perih,pedih mengiba
menghimpit dengan desakan desakannya
kebuntuan yang mencelah sedikitpun.
tepar berselimut lebam yang menganga
beku tak mengais dan tak jeda
gerus yang terasa menggores
dingin dalam bisunya harapan
tetes tetes kepedihan mengalir deras
tangisan ataukan penyesalan yang mengguris
akupun tak mengerti arti dari isakannya
terbata dengan sedannya yang melarung
sejauh itukah kubang lara yang mejerat
Hingga kebuntuan itu beku memasung
bagai gunung es yang tak bergeming.
namun aku yakin dari sisi sisi kemengkasan itu
ada celah yang akan menyeruak sebagai logika.
walau hanya secuil dan berlalu
cukup untuk seberkas cahaya yang terpancar
di sana ada setitik harapan
bangkitlah dari manguamu
rundungmu kuharap segera sirna
tataplah dunia dengan kebesaran jiwa.
sahasa ini luas tak bertepi
kerlip itu masih ada
bangunlah untuk sebuah angan
setidaknya ,kau masih punya gairah
dan harapan untuk bangkit
asa janganlah berputus,
harapan janganlah padam
gunakan keyakinanmu,
meskipun hanya secercah yang tersisa
jangan menyerah
jangan kalah sebelum berperang
sarwa kuru tempat perjuangan.
sebelum atma terpanggil kembali kepadanya...
semangat ,walaupun masih sezarah....
sekecil molkul yang bergerak
namun jangan pesimis
tetaplah semangat untuk menggapainya





Jumat, 20 Mei 2016

Lalu Husnul Yaqien Juniansyah








MENOREH DI RIAK GELOMBANG JIWA

Melukis langit dengan hasrat..
sang burujan berhias najam najam yang berkerlip
saat kelopak menatap lemgkung pelangi
zahra berbinar di atas laut lepas
awan gemulung membentuk gambar semu
berarak perlahan ,namun pasti
membuat consfigurasi serasi
burung burung camar berterbangan kelayap 
mengintai dari sela sela serat angin
cicit cuak kicaunya hingar memenuhi angkasa,,,
dayu bayu berhembus semilir
menerpa belai wajah samudera
hembusannya menghempas permukaan gelombang...
sesekali terdengar debur ombak dengan kidungnya
buih buih putih berkilah dengan gemerciknya
saling bertaut dengan iramanya
mengurai makna padha yang penuh mistery
menjulang,mengempis,pasang serutnya bervariasi
panorama elok,terpentas di panggung semesta
indahnya lukisan alam...
kala harmoninya berpadu
sang maya berpijar dalam rasa
rasukan zuq keagungan meraba dinding sukma
kekaguman demi kekaguman menjala
kutoreh anganku di riak gelombang
kutulis dengan hayalku ,tentang sebuah impian
cita rasa dalam citra sarwa yang terhampar
pikiranpun menerawang jauh di batas sandikala
membuncah harap tentang sebuah cita cita
bagai keindahan sosok bidadariprama  
berpadu serasi dengan panorama sahasa
menawan setiap hati yang yang melihatnya
keindahannya semu dalam hayal..
namun nikmat dengan balut rasuknya,
hayalan para sutera dari  mimpi malak yang haqieqie
bashiroh dari muhatthob dalam pengelihatan
tentang  masa depan yang terlukis
berkubang harap dalam benak menjadi sebuah impian
keinginan yang menyeruak
ibarat mengukir badai
setiap harapan meniimbulkan kecemasasan
resah menuai dalah asa,gelisah membelai hati
takut dan takut ,jika harapannya tak tergapai
tertulis angan di riak gelombang jiwa
tidurpun menjadi terasa hambar
dada sesak menghimpit
.hayal melambung di batas mega
bimbang menjala
ragupun menjaring rasa
dapat sebuah impian terengkuh
hati berdialog dengan pikirannya
ombak ombak kemauan dan pikiran berseteru...
torehan keinginan terus mendesak
hanya dengan sebuah karya nyata
kan terpampang realita
tak mungkin terwujud dengan manguan
tak tergapai dengan berandai dalam ilusi
dan harus dengan langkah dan perjuangan..
sebab apapun yang tercipta dari kuasanya,
harus dengan sebuah proses
tdak seperti membalik telapak tangan...
begitu berkeinginan dan terjadilah
semua pasti dengan titi tapak berlumur keringat
kubang juang yang tak kenal lelah

Lalu Husnul Yaqien Juniansyah





KEBEBASAN BERBATAS



Kebebasan bagai burung yang terbang
di jelata langit dengan jaringnya
awan awan berpagar
dengan halimun putih,hitam kelabunya
seperti pikiran sang nara yang tak selalu jernih
burung burungpun mengepak sayap
dengan kebebasan yang terbatas
ketika badai menerpa,
hujan menderas,
dan beliung memutar
sang burung tak akan terbang meruak alam
sang cerah dengan semilir angin yang sepoi
merekapun terbang bercengkrama
diantara dahan dan ranting
kebebasan ada batas batasnya
yang melampau batas
akan terhukum oleh tindakannya sendiri
melewati batas jalur yang benar,
akan terprosok di kubang yang hina
memegang air akan basah,
memegang bara akan terbakar
begitulah hukum alam
dengan segala ketentuannya
bermalas malasan tak mau belajar
dan berusaha
maka bodohlah yang menjala,
dan sengsara yang menjerat
kebebasan imajinasi dan pikiran
yang berkubang dalam ilusi dan bayang
menerwang tanpa batas dan pigura
berpikirlah yang sesuai dengan kemampuan dan realita
meskipun berhayal
adalah sebuah kebebasan
dan kemerdekaan
namun hayalan yang melambung ,
melewati batas kemampuan
membuat lusuh dan runyam
bahkan tak jarang gila terpampang pada predikatnya
merenung,berfikir tentang ayat ayat
tanda  tanda kebesarannya
mensyukiri segala anugerah yang duberikan
adalah sebuah kebijaksanaan
yang meramu ketenangan
dengan jiwa yang damai
berfikirpun dalam kejernihan
logikapun berjalan pada ketentuanya
berfikirlah sebelum kau berbuat
agar tak menyesal pada akhirnya
untuk Sang Prana
kutiti langkah ini
dengan ketulusan
keikhlasan
kejujuran
berkarya

untuk sebuah impian

Senin, 16 Mei 2016

Maspanji Kerthajagat Putrenggumi







KIDUNG ALAM

Gemercik yang berseloroh indah
aliran aliran kejujuran terus mengumandang
di antara sela sela bebatuan jiwa
gemersik kepolosan dedaunanpun berbisik
rona cahaya ketulusan memancar
senyum senyum ulas mengembang
hijaunya hamparan mengilau sejuk
indah terpapar dalam lukisannya
semilir bayu menerpa lembut
mengelus dengan desirnya
pokok dahan menegar
ranting rantingpun terus berisik
angin melaju dengan damai
di antara kicauan punai yang merdu
burung burungpun mengepak sayap
mengayun bebas menguak deru
kicau dan cicit menambah kedamaian
lazuardy biru tak berpigura
awan awan berarak mengulum sutera
putih merona dengan sunggingnya
bhaskara terus memancar
teja teja kelembutan menyiram padha
panoram dalam keserasian
aku ingin jiwaku sejernih keindahanmu
yang tulus dengan keadaanmu
tak terpengaruh oleh gelagat dunia
tak tersentuh oleh kolusi pikiran
oh alam ratna
kau tertata elok dengan kesemerawutanmu
juwita para matra
yang berbunga dalam jiwa sang penyutera
gairah terus membahana
bias bias kekaguman menggurat
akan anugerah yang melimpah
lukisan yang tak terkalahkan
wajah semesta dengan kecantikannya
keelokan dari binar ayatNya
yang tak tertandingingi
yang tak terkalahkan
dari ribuan
bahkan jutaan
karya cipta yang merajut
terhenyuh rasa
terbalut kekaguman
dalam jiwa jiwa jernih
dari sang pemuja yang tak pernah jera

Sabtu, 14 Mei 2016

Maspanji Kerthajagat Putrenggumi







RONA KEINDAHAN

Balutan rasa yang bergulira
di belantara jiwa yang mendamba
di rimba hati yang merajuk
relung relung sukma melukis
ketika rona keindahan itu menyulam
hijau kuningnya rasa
merasuk dengan gemertahnya
giring giring yang menoreh 
dengan aksara aksara teja
kata demi kata
kalimat demi kalimat
dari bait bait sang bidara
bestari elok memuja
sabbah dari kemurnian
yang tak pernah mengingkari
bahwa gurat gurat itu dari fitrahnya
sesuci raga ditha yang tunduk
takluk dengan qodratnya
tak pernah melawan
tak pernah mengeluh
dengan segala keadaanya
sahasa terus berdaur tak lelah
berputar tak bergeming
taat dan patuh
tak ada cercaan yang terdengar
hanya puji puji yang kumandang
dari bahasa bahasa asrinya
tak betrhenti
tak letih
tak lelah
puja menghamda tak putus
tasbih sarwa menghampar semesta
dari lentik dan goyangnya bunga bunga
dari sunging kelopak yang mekar
rona kelembutan yang terpancar
lambaian daun daun yang tertiup pawana
berisik gemersiknya
deru desirnya
ulas usap belainya
riung serangga yang mengisap madu
sesekali mengepak sayap halusnya
oh puja sang jagat
terus berdendang tak henti
simpony rona keindahan
dari kesucian ladunia
tersentuh rasa 
terhanyut jiwa
oleh kidung kidung pujimu
yang membahana
yang menghampar
melepah dengan tulus
terus dan terus tanpa jeda
bagai rotasimu yang tak lelah
puja pujimu tak berhenti
dan aku ingin mengerti
katamu
kalimatmu
bait bait yang kau untai
dari tasbih tasbih yang terlantun
dari qadimnya bahasa semesta
yang mengalun indah
memenuhi jagatprana

Kamis, 12 Mei 2016

Maspanji Kerthajagat Putrenggumi






Di antara cadas dan bebatuan
Indahnya kemilau Rinjani.

Kala jejak ini menapak diantara bebatuan
langkah terhenti
pukau tak berkedip
pandangpun tak beranjak sedikitpun
di ketinggian 3726 mpdl dari permukaan laut
kupandang luasnya sahasa
angin dingin menerpa semilir
dari jauh kulihat puncak sangkareang yang megah
kilauan Danau Segara Anak yang jujur
Puncak Lombok Mirah.
Sasak Adhi dalam lukisan Mahaprana
terpana denan pesonanya
saat itu aku serasa bagai debu
aku berdiri menghirup aromamu
lega yang merasuk di dada
setelah tatih kakiku terseok
mengumpulkan semangat di lelana langkah
aku berjalan diantara pasir dan kerikil tajam
julangan angan,setinggi Rinjaniku
membilur rasa puas
kala telapak ini menggapai puncakmu
haru birunya rasa
antara bahagia dan mengagumi
betapa megah karya ciptaMu
di sini aku terpapah jiwa
untuk meyakinimu
luruh dalam genggaman hubbamu
fana'lah diri dalam kerinduan
tenggelam dalam asyieq yang tiada tara
kucium bhumimu dengan tahayyur
kupeluk semilirmu dengan cinta
kudekap kasihmu di halimun hubbu
rengkuhkupun tiada daya
di sini kutemu kamu
dimanapun kutemu kamu
untuk luluh dalam pelukanmu.

Maspanji Kerthajagat Putrenggumi







GITA RATNA JIWA

Terlantun dengan alun yang menghanyutkan ...
dendang dengan irama simpony semesta...
jauh di lubuk sanubari yang berdesir,
terdengar kidung indah para iswari...
denting dawai bidadari sorgawi ,
terpetik lembut dalam pesonanya...
biola cinta merasuk indah ..
dayuannya membahana memenuhi sahasa
belaian nada nada mesra mengelus...
suasana yang begitu romantis,
membangkitkan gairah dalam sukma...
saat nada nada rindu meliuk untai
nyanyian para penyutraditha....
tembang tembang kinanti asmarandhana
mengahalus ukir dengan biramanya...
oktav demi oktav terilis dalam lagu kasmara...
haru henyah yang menghanyutkan...
gita cinta mengulas dalam simpony rasa...
riak riak cinta yang telah membuai atmaprana...
setiap yang terlihat dengar menjadi berbunga...
anganpun menerwang jauh ke nirwanapadha...
tempat yang teduh dalam kedamaian...
sorganya para kasmaran dengan salwa nikmatnya
salsabilapun tertuang dengan keindahan madunya...
cinta telah merasuk dalam dekapan halimnya....
sengatan kasihmu,telah membuat lebam nikmat ...
memar lukapun menjadi indah...
pelukan rindu kian erat dengan ikatannya...
hujaman dera yang menusuk hujam..
tersungkur duli dalam jeratan cinta...
derita yang teramat nikmat terus menjala..
segal sesak terasa di dada...
sakitnya terlampau indah untuk dilukiskan...
enggan rasanya untuk dilepaskan..
indahnya rasa cinta yang merasuk...
membuat jiwa terkoyak oleh rejaman gairah
tusukanya menembus jiwa bertubi tubi...
darah cintapun mengalir deras..
memerah saga dengan rasa kangen ...
menghujam ulu hatiku dengan belati kasih...
terjelembab dalam kulaian pasrah...
tak terelakkan dari regatan hasrat..
membuta tak melihat lagi orang lain,
tak terpandang siapapun jua...
yang dimengerti dan ya tahu...
hanya gejolak cinta yang terus membara,,,
gita itu terus berdendang dalam atma..
rindu,kukangen mengulam disetiap waktu...
cinta telah merasuk di aliran darah biru,...
menjalar indah disetiap nafas..
berdenyut indah di nadi dan detak jantung



GITA RATNA JIWA

Terlantun dengan alun yang menghanyutkan ...
dendang dengan irama simpony semesta...
jauh di lubuk sanubari yang berdesir,
terdengar kidung indah para iswari...
denting dawai bidadari sorgawi ,
terpetik lembut dalam pesonanya...
biola cinta merasuk indah ..
dayuannya membahana memenuhi sahasa
belaian nada nada mesra mengelus...
suasana yang begitu romantis,
membangkitkan gairah dalam sukma...
saat nada nada rindu meliuk untai
nyanyian para penyutraditha....
tembang tembang kinanti asmarandhana
mengahalus ukir dengan biramanya...
oktav demi oktav terilis dalam lagu kasmara...
haru henyah yang menghanyutkan...
gita cinta mengulas dalam simpony rasa...
riak riak cinta yang telah membuai atmaprana...
setiap yang terlihat dengar menjadi berbunga...
anganpun menerwang jauh ke nirwanapadha...
tempat yang teduh dalam kedamaian...
sorganya para kasmaran dengan salwa nikmatnya
salsabilapun tertuang dengan keindahan madunya...
cinta telah merasuk dalam dekapan halimnya....
sengatan kasihmu,telah membuat lebam nikmat ...
memar lukapun menjadi indah...
pelukan rindu kian erat dengan ikatannya...
hujaman dera yang menusuk hujam..
tersungkur duli dalam jeratan cinta...
derita yang teramat nikmat terus menjala..
segal sesak terasa di dada...
sakitnya terlampau indah untuk dilukiskan...
enggan rasanya untuk dilepaskan..
indahnya rasa cinta yang merasuk...
membuat jiwa terkoyak oleh rejaman gairah
tusukanya menembus jiwa bertubi tubi...
darah cintapun mengalir deras..
memerah saga dengan rasa kangen ...
menghujam ulu hatiku dengan belati kasih...
terjelembab dalam kulaian pasrah...
tak terelakkan dari regatan hasrat..
membuta tak melihat lagi orang lain,
tak terpandang siapapun jua...
yang dimengerti dan ya tahu...
hanya gejolak cinta yang terus membara,,,
gita itu terus berdendang dalam atma..
rindu,kukangen mengulam disetiap waktu...
cinta telah merasuk di aliran darah biru,...
menjalar indah disetiap nafas..
berdenyut indah di nadi dan detak jantung

Maspanji Kerthajagat Putrenggumi








YA HABIEBIE

dari jala kesucian nurani.
menjaring qalbu dengan hubbu
fithriy dari fatharoh yang mulia
.ANA YUHIBBUNAKUM
aku cinta padamu
anugerah bening
keindahan kasih dari jamilah yang menghias
Ya habiebie...
dalam haibahnya cinta yang penuh ajaibah
kehebatan dari kekuatannya,
keajaiban dalam hamparannya
yang tak mengenal akan ras,
suku bangsa,
dan usia
cinta mengukir dengan ahsan keelokannya
walau derita karena cinta masih tercecer
terbuang diselokan selokan hati yang luka
prahara dan dilema melukis perjalanan cinta
nestafa dan kubang air mata
tak lepas dalam adegannya
adapula yang menyalahkan
dan memojokkan cinta sebagai penyebabnya
oh sang hubba
kau sebagai pembahasan utama
yang penuh dengan daya tarik
namun terlepas dari segala problematikanya
cinta tetap dipuja,
dan di damba
sebagai makhluq ciptaannya
manusia tak akan bisa terlepas dari persoalan cinta
karena cinta sumber kehidupan manusia
terbetik awal dari kisah adam dan eva
ramainya dunia berawal dari cinta
mengorbankan sorgawi yang abadi
dan ditukar dengan dunia pana
tetapi dari sebagian nara,
adapula yang membenci,
dan muak terhadap keberadaan cinta
itu semua bukan karena salahnya cinta
namun semua anggapan dasar itu
berawal dari pengalaman yang terenda
kecewa,
sakit hati.
cemburu buta
karena cinta tak berbalas
semua itu warna lukisan padha
cinta adalah cinta.
yang tumbuh dalam nurani yang suci
rasa cinta tertatah dalah hati
tanpa kita sadari kapan datangnya
benih cinta dalam sanubari,
yang terpendam tak terungkap..
membuat dada sesak
dan jejal menanggung beban
takut berkata,
tak berani menyatakannya
karena dihantui rasa takut dan cemas
ketakutan dan kecemasan yang menera ,
karena tak ingin kecewa...
betapa perih ,
jika cinta tak bertaut
dan tak berpadu
betapa sakit ,
bila cinta di tolak
dan hati akan bersemi bunga
bila cinta berbalas cinta
terlepas dari persoalan diterima
dan di tolak cintanya
cinta bergeming dari qablu
cinta tak akan hilang di lelana jiwa
cinta tetap ada ,
walau tak mesti bersatu..
ketika cinta merajut rendaannya
dengan bunga bunga asmara.
terjalin dengan ikatannya..
dari sebuah ikrar janji yang terungkap
saling memberi dan menerima
memberi cinta dengan tulus tanpa pamrih
dan menerima cinta dengan tulus dan ikhlas
memberikan cinta
dan menerima cinta
tak semudah apa yang kita bayangkan
banyak orang yang ingin memberikan cinta,
namun cinta yang terlepah dengan ikhlas itu ,
belum tentu dapat di terima
karena cinta bukan sebuah paksaan
namun dengan ikhlas dan sadar
cinta dapat diterima dengan balasan cinta
ketika sang nara tak mengerti dengan haqieqienya cinta
maka terkesan cinta selalu dipaksakan
dengan keinginan yang bergunjah
walau terkadang cinta yang terlambai
bertepuk sebelah tangan
dan semua membuat kekecewaan yang mendalam
itu bukan salahnya cinta,
kukatakan sekali lagi
namun kesalahan dari keinginan hati
yang memaksakan cinta
derita cintapun
dari ulah dan tangan tangan kita yang tak berhati hati,
dan selalu mengumbar nafsu keinginannya
cinta adalah sebuah kelembutan,
kehalusan yang indah dalam jiwa
namun cinta dapat membuat buta hati dan mata
mencintai adalah sebuah kata yang sederhana
mencintai membuat segala rasa yang bergejolak dalam sukma
dicintai adalah hal yang membuat pertimbangan dalam jiwa
memilah dan memilih,
menerima atau menolak
dari pemberian cinta tersebaut
sesederhana kata dari cinta
namun namun mengandung sejuta warna
dalam hampar gelayutnya
dan saat ini ,
bagi yang cintanya tengah berbunga...
kata YA HABIEBIE tengah berbinar dengan teja keindahannya

REALITA KEHIDUPAN






Hidup adalah anugrah
Kehidupan adalah gerak perbuatan
Hidup adalah sebuah kekuatan
Kehidupan adalah aksi reaksi 
Hidup adalah rasa
Kehidupan adalah perasaaan
Hidup adalah keberadaanku
Kehidupan adalah kadaanku
Hidupku hanya untukku
Kehidupanku untuk diri dan sesamaku
Hidup itu tenteram
Kehidupan dipenuhi keinginan
Hidup itu tenang
Kehidupan dipenuhi rona
Hidup dan Kehidupan Realitaku
Ibarat realita rumput kering
digaring kerak di musim kemarau
lekah kerontang tak bernyali
Namun dia akan tumbuh sumbur
hijau meranum di musim hujan
Flamboyanpun suatu saat kan berguguran
Namun dilain waktu akan rindang
Realita Kehidupan silih berganti
Suka-duka,nestapa -bahagia
senyum tawa-luka dan air mata
Realita kehidupan harus dijalani
suka ataupun tidak suka
senang ataupun tidak senang
semua harus kita liwati
Realita Kehidupan dengan lika likunya
yang lurus,yang bengkok ataupun penuh onak duri
yang mulus,yang terjal ataupun penuh kerikil tajam
Realita Kehidupan telah menghampar
menunggu jejak kita untuk meniti
dengan langkah waspada dan bijaksana
walau aral tak terelakkan
hanya keyakinan dan ketegaran tak goyah
untuk sebuah kejayaan